Rabu, 13 Agustus 2014

"SALAK" POTENSI DI DESA PEMPATAN


Salak adalah sejenis palma dengan buah yang biasa dimakan. Dalam bahasa inggris disebut salak atau snake fruit, sementara nama ilmiahnya adalah Salacca zalacca. Buah ini disebut snake fruit karena kulitnya mirip dengan sisik ular. Akan tetapi asal usul salak yang pasti belum diketahui. Salak dibudidayakan di Thailand, Malaysia dan Indonesia, khusunya di Bali yang terletak di Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Di Desa Pempatan, sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani di mana salah satunya adalah petani salak. Hal ini dikarenakan iklim dan tanah Desa Pempatan yang cocok untuk ditanami pohon salak. Selain itu salak juga memberikan keuntungan lain bagi petani salak, yaitu karena duri-duri pohon salak hampir tak tertembus, rumpun salak kerap ditanam sebagai pagar. Demikian pula, potongan-potongan tangkai daunnya yang telah mengering pun kerap digunakan untuk mempersenjatai pagar, atau untuk melindungi pohon yang tengah berbuah dari pencuri, helai-helai anak daun dan kulit tangkai daunnya dapat digunakan sebagai bahan anyaman, meski tentunya sesudah duri-durinya dihilangkan lebih dahulu. Serta untuk pengobatan seperti untuk menghentikan diare, jadi bila kebanyakan makan salak akan menyebabkan kesulitan membuang air besar dalam kadar menengah. Kadang kulit salak juga di gunakan dalam traditional china medicine/jamu sebagai bahan obat. Selain dimakan segar, salak juga biasa dibuat manisan, asinan, dikalengkan, atau dikemas sebagai keripik salak. Salak yang muda digunakan untuk bahan rujak. Selain produk olahan buah salak tersebut, mahasiswa KKN 2014 juga dapat mengembangkan produk olahan buah salak berupa selai salak.

Sabtu, 02 Agustus 2014

SEJARAH DESA PEMPATAN

Sebelum diberi nama Desa Pempatan, merupakan gundukan tanah berpasir yang kemudian ditumbuhi gege atau hutan yang penghuninya pada saat itu belum diketahui asal-usulnya. Setelah diadakan pemetaan dari Direktorat Vulkanologi Gunung Agung di jaman purba bahwa tanah ini terjadi dari aliran Lahar Gunung Batur yang meletus berkali-kali, disamping itu juga terjadi letusan Gunung Agung berkali-kali lebih lebih pada saat itu letusannya tahun 1963, dimana terjadi hujan abu, hujan pasir, dan hujan batu. Akibat ada yang subur dan sebagian ada yang kering.
Bertalian dengan sejarah desa, dimana Desa Pempatan pernah bergabung dengan Desa Besakih dan Desa Menanga. Untuk mengetahui batas-batas desa pada saat itu dipasanglah tapal batas dibagian Utara Menanga, dan kemudian diberi nama Pempatan yang berarti tertutup, yang lama-kelamaan berubah menjadi pempatan.
Kemudian lahirnya Desa ini adalah IV (ke-empat) di Kecamatan Rendang disebabkan terjadinya pemekaran Wilayah Desa dan letak serta kedudukannya adalah diperempatan bagian utara Kecamatan Rendang. Berdasarkan atas kedua asumsi tersebut di atas maka Desa ini sampai sekarang diberi nama Pempatan.
Kemudian pada tahun 1937 Desa Pempatan terbagi menjadi Perbekelan yaitu: Perbekelan Menanga, mewilayahi Banjar Keladian, Banjar Puregae, Banjar Geliang, dengan Perbekelnya I Wayan Gentiada. Sedangkan Perbekelan Pempatan mewilayahi Banjar Pemuteran, Banjar Waringin, Banjar Pule, Banjar Alasngandang, Banjar Kubakal, Banjar Putung, Banjar Teges, Banjar, dan Banjar Pempatan termasuk Perbekelan Rendang, dengan Perbekelnya I Gusti Gede Putu.
Setelah tahun 1955 Wilayah Desa Pempatan dimekarkan menjadi Perbekelan sendiri (Perbekelan yang Ke-empat) yang terdiri dari 13 Banjar yaitu;
1. Banjar Pempatan, 2. Banjar Putung, 3. Banjar Kubakal, 4. Banjar Alasngandang, 5. Banjar Teges, 6. Banjar Waringin, 7. Banjar Pemuteran, 8. Banjar Pule, 9. Banjar Puregai, 10. Banjar Keladian, 11. Banjar Geliang, 12. Banjar Besakih Kangin, 13. Banjar Besakih Kawan dengan Perbekelnya I Nengah Dangin.
Kemudian tahun 1962 Desa Pempatan dimekarkan lagi menjadi Desa Besakih yang mewilayahi Besakih Kangin dan besakih Kawan, dari saat itu Desa Pempatan berdiri sendiri yang mewilayahi 11 (sebelas) Dusun/Banjar Dinas.
Pada tahun 1964 diadakan pemilihan Perbekel, dalam pemilihan tersebut terpilih I Nengah Osek sebagai Perbekel Desa Pempatan sampai tahun 2002. Karena masa jabatan telah berakhir maka pada tahun 2002 diadakan pemilihan Perbekel dengan proses Demokrasi, terpilihlah Ir. I Putu Sudiarsa sebagai Perbekel Desa Pempatan periode 2002 s/d. 2007. Dan selanjutnya mengadakan pemilihan tahun 2008, maka terpilihlah I Ketut Asmara Jaya untuk memimpin Desa Pempatan sampai sekarang.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by KKN UNDIKSHA 2014